Panggung dari Perempuan

April 25, 2009

Sebenarnya gue kurang tertarik menonton teater kali ini. Karena lumayan mahal dengan lakon yang rasanya kurang menggigit. Selain itu teman yang biasanya mendampingi nonton pun sudah tak ada, semua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Untungnya tiba-tiba Naya tertarik untuk ikutan nonton, akhirnya kami pun janjian ketemu di TIM untuk beli tiket on the spot.

Pertunjukan kali ini terdiri dari 4 naskah dari 4 sutradara perempuan, keempat naskah tersebut adalah:

  • Water Closet, karya sutradara Maya Hasan
  • 4 Musim Berlalu…??? karya sutradara Resinta ‘Cen2x’ Tasiana
  • 1 Rumah 3 Tangga, karya sutradara Fitri Fajara
  • Dug… Dug… Dug… karya sutradara Mima Yusuf

Read the rest of this entry »


Old Maid

April 25, 2009

Pagi ini gue memulai hari dengan beres-beres sisa perjalanan selama 5 hari kemaren. Cuci baju dan seterika cucian minggu sebelumnya. Tiba-tiba siang ini gue dapat kiriman SMS yang memuakkan dari orang paling memuakkan sedunia, isinya: “Dasar Perawan Tua”. Lho apa salah gue jadi perawan tua? Gue berkarir merintis segala sesuatunya dari nol sendirian. Gue beli barang-barang hasil jerih payah keringat gue sendiri ga nebeng orang lain. Apa itu salah? Apa lebih benar jika hidup bergantung sama orang lain lalu kirim SMS dari nomor HP yang sebenarnya adalah no HP gue. Terdaftar pertama kali atas nama gue, dan kini disalahgunakan untuk mengirimi gue SMS dengan kata-kata kasar yang memuakkan. Asli gue cape dan lelah, mungkin memang karir gue sempat dimatikan dulu, dan potensi tersebut kemungkinan terulang lagi ketika gue menyadari isi kontak ponsel gue berkurang. Orang yang gue percaya mengoprek-oprek HP gue dan mengijinkan orang lain mengirim SMS dari nomor yang nota bene adalah nomor gue sendiri.

Read the rest of this entry »


Hari Terakhir di Thailand

April 25, 2009

Rabu, 22 April 2009. Hari terakhir di Thailand. Beberes, dan meluncur ke bandara. Lagi-lagi melewati jalanan pesisir Kata-Karon. Gue yakin gue sudah cukup certified untuk jadi tour guide di Phuket, rasanya jalanan di sini itu-itu saja.. sampai hafal rasanya. Sesampai di bandara kami sempat beli souvenir lagi, dengan harga beberapa kali lipat dari pinggir jalan tentunya.. hu hu hu.. mahal. Tapi anehnya makanan tetap murah. So kami sarapan pagi yang mengenyangkan di bandara. Hmmm Hakau dan Duck Noodle hanya seharga THB 125 per orang. Kenyaaaaang…

Pesawat boarding tanpa delay, tak sampai 2 jam kami sudah sampai di Budget terminal Singapura. Kami belum bisa cek in pesawat berikutnya, lalu kami pun menuju terminal 2 dengan Shuttle Bus. Ternyata lapar kembali melanda, kami pun makan siang di Kantin karyawan yang letaknya di lantai 3M. Harga makanan hanya kisaran SGD 2 sampai SGD 5. Harga minumannya pun cukup murah hanya seharga SGD 0.5 sampai SGD 10. Kenyaaaang…

Read the rest of this entry »


Hari Ketiga di Thailand

April 25, 2009

Akhirnya kami makin yakin kalau kami salah strategi. Kami bangun pukul 9 siang, sambil menanti orang yang ambil mobil. Ternyata setelah tanya resepsionis di hotel, kalau mau ke Phi Phi Island seharusnya pesan tempat satu hari sebelumnya. Karena jemputan untuk tur ke sana berangkat pukul 7.30 pagi. Hu hu hu.. akhirnya kami memutuskan untuk melanglang buana saja dengan jalan kaki. Di perjalanan sempat mampir ke tempat jual souvenir, tapi kami ga tanya-tanya juga sih, soalnya gue sendiri punya satu misi, yaitu beli nomor hp supaya bisa balas SMS dan terima telpon dari seseorang yang curiga gue sengaja ga mau dihubungi. Selesai mengaktifkan nomor DTAC dengan nama produk Happy, seseorang itu langsung telpon. Sebenarnya Dian agak terganggu dengan telpon orang itu, karena menurut pendapatnya itu cukup mengganggu liburan gue dan melenceng dari tujuan utama gue untuk menjernihkan pikiran dan menghindari diri dari hal-hal yang kurang baik untuk hidup gue.

Eh ada yang kelewat, sebelumnya kami sempat mampir di warung nasi.. nasi hainam plus ayam rebus dengan kuah sup dan dua gelas es teh khas Thai yang pakai susu. Benar-benar kenyang, lagi-lagi hanya seharga THB 90. Lalu di perjalanan kami lihat tukang Taxi yang bersedia dibooking hanya dengan THB 550 untuk menjemput ke hotel pagi hari lalu berangkat menuju airport untuk kepulangan kami. Tapi kami mengurungkan niat karena memang uang kas semakin menipis. Di sepanjang jalan banyak stand-stand kecil yang menawarkan paket tur. Pergi ke Phi Phi Island memang sudah tak memungkinkan karena saat itu jam sudah menunjukkan pukul 11.00. Saat tawar menawar harga paket tur ke pulau lain, orang itu kembali telpon dan marah-marah karena ternyata beberapa kali menelpon tapi gue ga terasa jadi ga kejawab. Segala tuduhan kembali dilontarkan. Padahal saat dia telpon ga keangkat itu gue memang sedang sibuk nawar sandal. Lumayan juga dari harga THB 400, kami bisa mendapatkan sandal cantik seharga THB 450 dua pasang.

Read the rest of this entry »


Hari Kedua di Thailand

April 25, 2009

Senin, 20 April 2009. Kami siap-siap check out, karena sudah sewa mobil jadi semua perbekalan dan barang bawaan bisa dibawa sambil jalan di mobil. Sarapan pagi cukup mengenyangkan, Dian dari awal wanti-wanti biar hemat mending perut benar-benar diisi penuh. Sepertinya nasehat ini kurang jitu, karena gue justru bisa ngedrop kondisinya kalau kekenyangan he he he. Tepat jam 9 pagi, mobil sewaan sudah datang. Dengan berbekal peta-peta gratisan, gue sudah siap jadi navigator dengan target-target tujuan yang sudah dilingkari Dian. Sebelumnya si pengantar mobil minta di drop di pom bensin. Kami isi bensin sekitar 20 liter dengan harga THB 500. Jadi total-total pengeluaran untuk mobil ini sekitar THB 1750.

Tujuan pertama adalah Big Buddha, letaknya di atas gunung dan terbuat dari marmer dengan ketinggian 45 meter. Karena gue punya ketergantungan dengan air dan sedikit nyasar. Gue memutuskan mampir di mini market untuk beli air dan nanya jalan. Ternyata harga air 6 liter hanya THB 35, padahal sehari sebelumnya gue beli air 1,5 liter seharga THB 20 dan harga air 600 ml seharga THB 10. Wuih, makin lama kok makin tahu harga aja ya. Bahwa sebenernya pengeluaran bisa lebih murah. Sama seperti pengalaman makan di hari pertama, ternyata makanan di hotel lebih terjangkau, hanya THB 250 per porsi. Nantinya akan lebih murah lagi nyari makanan di warung-warung pinggir jalan sekelas warteg yang rasanya sama seperti restoran di mal jakarta he he he…

Read the rest of this entry »


Hari Pertama di Thailand

April 25, 2009

Sabtu, 18 April gue berangkat mengawali perjalanan ini. Hanya bawa tas ransel kecil yang hampir jebol dan tas selempangan. Gak lupa bawa bekal roti bagelen oleh-oleh dari Ayu dan Hamzah (ternyata roti ini nantinya lumayan jadi penyelamat gue berdua saat kelaparan di hotel). Agar hemat kami berdua berangkat pakai Budget Airline Sigapura yang baru yaitu Tiger Airways. Layaknya pesawat murah meriah, tentu saja terjadi delay dan sempat pindah gate. Tentu saja ga bisa protes, mau protes sama siapa coba.

Rencananya sih selama di luar Indonesia ga angkat telpon biar hemat pulsa, tapi tetap saja gue udah siap dengan bekal pulsa sekitar Rp150.000 (yang akhirnya habis dalam 2 hari hanya gara-gara nurutin jawab telpon orang yang curigaan). Sampai di Budget Terminal di Singapore lumayan malam, gue udah dijemput Ari, sedangkan Dian sudah dijemput adiknya. Nyesel juga sih pisah sebentar sama teman gue ini, karena kok kayaknya jadi kurang ngerasain sebagai traveler sejati. Sementara gue tidur di kamar Fauzan apartemennya Ari, Dian tidur di terminal 2 bareng adiknya. Malam itu gue dapat SMS gak penting yang lumayan ngerusak mood gue. Ternyata dari perempuan yang keterlaluan pede, kasihan juga sih sama orang senekad itu ngerasa yang paling hebat dan paling dituruti oleh seseorang yang bikin pulsa gue habis. Ketemu lagiĀ  dengan Dian di Budget terminal jam 6 pagi. Tetap saja gue dengan kebiasaan gue yang malas mandi walaupun di kamar Fauzan ada kamar mandi dalam he he he…

Read the rest of this entry »